Akhir-akhir ini memang sedang merebak serangan ulat bulu di berbagai daerah, khususnya di sekitar pulau Jawa. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi lingkungan dan ketersediaan pangannya. Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu. Terlebih lagi, di pulau Jawa saat ini iklimnya cukup lembab dan sangat mendukung proses perkembang biakan ulat bulu. Ditambah dengan berkurangnya musuh alami ulat bulu, seperti burung , parasitoid, dan predator lain. Menyebabkan ketidak stabilan rantai makanan, dikarenakan populasi ulat bulu yang berlebih tidak diimbangi dengan jumlah predator (musuh alami ulat bulu: burung) yang ada di alam.
Wilayah yang diserang ulat bulu, umumnya merupakan daerah penghasil mangga seperti: Probolinggo. Daerah Probolinggo terkenal sebagai daerah penghasil mangga, otomatis didaerah tersebut banyak terdapat pohon mangga. Daun pohon mangga, terutama jenis mangga manalagi merupakan makanan pokok dari ulat bulu. Sehingga ketersedian makanan ulat bulu melimpah di daerah tersebut. Hal ini juga menyebabkan kerugian produksi mangga manalagi, karena serangan ulat bulu ini menyebabkan produksi mangga manalagi tidak optimal.
Perkembangan ulat bulu telah merambah kota. Dari informasi yang ada ulat bulu sudah menyerang empat wilayah di Kota Padang, diantaranya Lubuk Buaya, Pondok dan Purus. Wilayah sekitar Bali juga mulai diserang ancaman ulat bulu.
Ulat bulu betina mampu memproduksi telur mencapai 70-300 butir per ulat. Ulat bulu meletakkan telur pada celah kulit pohon mangga atau di bawah daun.
<!--[if gte mso 9]>
1) Lakukanlah pengamatan populasi ulat bulu pada permukaan daun bagian bawah sehingga bisa diketahui sedini mungkin apabila perkembangan ulat bulu meningkat. Pengamatan bisa dilakukan dua minggu sekali.
2) Terkait sanitasi. Kalau ada pohon-pohon, jangan sempai serasah atau daun-daun keringnya menumpuh karena bisa menjadikan tempat lebih lembap dan mempercepat ulat berkembang biak.
3) Lakukan pemusnahan telur dan pupa atau kepompong. Cara ini akan memutuskan siklus metamorfosis menjadi ulat bulu. Apabila sudah menjadi kupu-kupu maka kumpulkan lalu dibakar.
4) Penyemprotan insektisida yang efektif dilakukan secara massal dan serentak.
0 komentar:
Posting Komentar