Efek Nitrogen Yang Dialami Seorang Penyelam
MENYELAM memang menyenangkan. Tapi, perhatikan rambu-rambunya. Jika rambu-rambu itu diabaikan, ada beberapa penyakit yang justru akan membahayakan si penyelam. Salah satunya, penyakit dekompresi. Menurut dr Pandji Mulyono SpPD-KEMD, kondisi tersebut merupakan dampak akumulasi nitrogen yang terlarut. Setelah menyelam, bahan itu membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem saraf.
Akibatnya, timbul gejala yang mirip sekali dengan stroke. Antara lain, mengalami mati rasa (numbness) dan paralysis (kelumpuhan), kehilangan kesadaran, bahkan meninggal. Menyelam dengan kedalaman 10 meter atau lebih membuat tekanan udara meningkat. "Seiring dengan peningkatan tekanan udara, nitrogen bertambah dan larut dalam darah. Itulah yang disebut dengan gangguan dekompresi," papar nya
Gangguan lain yang mungkin dialami penyelam adalah barotrauma. Yakni, perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah. Hal itu mengakibatkan tuba eustachius gagal membuka, terutama pada penyelaman kompresi udara (scuba) atau penyelaman dengan menahan napas.
Kondisi tersebut sering terjadi pada kedalaman 10 sampai 20 kaki. Selain menyelam, saat naik pesawat terbang, seseorang juga bisa mengalami barotrauma. Gejalanya, telinga terasa nyeri dan penuh serta kemampuan pendengaran berkurang.
Alangkah baiknya jika kelebihan nitrogen terlarut dapat dibuang kembali lewat jalan masuknya melalui paru-paru. Sayangnya, itu sebuah proses yang bisa lambat sekali. Ketika tekanan berkurang terlalu cepat, kelebihan nitrogen menggelembung begitu saja ke luar dari darah, sama seperti karbon dioksida yang menggelembung begitu sebuah botol soda dibuka.
0 komentar:
Posting Komentar